Petroleumeter dapat berinteraksi lebih baik dengan minyak atsiri dibandingkan n-heksan karena sifatnya yang lebih non polar tersebut. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan sifat fisika dan kimia n-heksana yang memiliki titik didih lebih tinggi yaitu 66,7 , sehingga kemampuan untuk berubah menjadi uap dan menghasilkan ekstrak lebih rendah.
Setiapsenyawa hasil turunan alkana memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda-beda. Hal itu juga berpengaruh pada reaksi-reaksi kimia yang bisa terjadi pada senyawa tersebut. Alkohol bisa mengalami eliminasi menghasilkan alkena pada suhu 180 o atau eter pada suhu 130 o. Alkohol bisa mengalami reaksi oksidasi berupa pembakaran. Reaksi
SifatKimia Alkohol - Alkohol yakni sering digunakan dalam kaitannya dengan etanol, juga dikenal sebagai alkohol gandum, dan terkadang minuman beralkohol. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa etanol digunakan sebagai bahan dasar dalam minuman, bukan dalam kelompok alkohol atai metanol lainnya. Begitu juga terhadap alkohol di dunia farmasi.
PengertianKimia Organik. Kimia organik adalah ilmu tentang struktur, sifat, komposisi, reaksi kimia dan pembuatan senyawa yang mengandung karbon dan sejumlah elemen lainnya. Ilmu kimia organik berfokus pada senyawa yang tersusun dari atom karbon atau hidrokarbon. Keterkaitan kimia organik dengan makhluk hidup adalah bagian yang melibatkan
jawaban 1. H2O = 18 g/mol. 2. C2H6 = 30 g/mol. 3. H2SO4 = 98 g/mol. Penjelasan: Untuk mengetahui nilai Ar nya, bisa melihat tabel sistem periodik unsur
denganindikator amilum sampai warna biru hilang pertama kali. Prosedur : Contoh minyak sebanyak 5 (lima) gram dilarutkan ke dalam larutan campuran asam asetat glasial dan kloroform (3:2). Setelah semua minyak larut, kemudian ditambahkan larutan KI jenuh sebanyak 0,5 ml sambil dikocok.
M9mbHDo. Pengertian Eter Eter adalah nama segolongan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-Rβ. Bila rumus umum ini dikaitkan dengan rumus air HOH, maka eter dapat dianggap sebagai turunan dialkil dari senyawa air. Eter dapat digilongkan menjadi dua jenis, yaitu eter simetris dan eter asimetris. Kalau dalam rumus umum eter R = Rβ, maka eter tersebut dinamakan eter sederhana atau eter simetrik. Tetapi bila R β Rβ, dinamakan eter campuran atau eter asimetrik. Di samping yang mempunyai gugus alkil R terdapat pula eter yang mengandung gugus aril Ar yang rumus umumnya dinyatakan dengan Ar-O-Arβ atau Ar-O-R. Di antara eter dan alkohol terdapat isomeri gugus fungsi dalam arti keduanya mempunyai rumus molekul yang sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Contoh untuk isomeri fungsi di antara eter dan alkohol ini adalah CH3-O-CH3 dan CH3CH2OH. Perbedaan gugus fungsi tersebut mengakibatkan adanya perbedaan sifat-sifat fisika dan kimia pada eter dan alkohol. Struktur Eter Eter mempunyai rantai C-O-C yang mempunyai sudut ikatan sebesar 104,5ΒΊ dan jarak antara atom C dengan O adalah sekitar 140 pm. Halangan rotasi untuk ikatan C-O sangat kecil. Ikatan oksigen dalam eter, alkohol dan air sangatlah mirip. Pada teori ikatan valensi, hibridisasi oksigen adalah sp3. Oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, dengan demikian hidrogen alfa eter bersifat lebih asam daripada hidrokarbon sederhana, tetapi jauh kurang asam dibandingkan dengan hidrogen alfa golongan karbonil seperti aldehida dan keton. Manfaat Eter Penggunaan senyawa eter dalam kehidupan sehari-hari adalah Di bidang medis, banyak sekali eter yang digunakan untuk anestesi bius. Bi bidang otomotif, eter digunakan untuk menghidupkan mesin yang tak mau menyala. Bahkan eter juga digunakan sebagai tambahan bahan bakar sehingga laju mesin lebih kencang. Di laboratorium, eter merupakan pelarut yang banyak digunakan.
Di dalam artikel kali ini, terdapat penjelasan lengkap mengenai sifat fisika dan kimia, pembuatan/sintesis dan kegunaan senyawa alkohol. Alkohol adalah salah satu senyawa turunan alkana dimana satu atom H pada alkana diganti oleh gugus hidroksil - OH pada alkohol. Materi ini diajarkan pada mata pelajaran kimia kelas 12 SMA bab Senyawa Turunan Fisika dan Kimia, Pembuatan dan Kegunaan Senyawa AlkoholSifat Fisika dan Kimia AlkoholSifat Fisika AlkoholTitik DidihTitik didih alkohol lebih tinggi dibandingkan titik didih eter pada senyawa yang Mr nya sama. Mengapa demikian? Alkohol memiliki titik didih yang lebih tinggi eter disebabkan karena tiap molekul alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antar sesamanya. Lebih tepatnya, ikatan hidrogen pada senyawa alkohol terjadi antara atom oksigen dari gugus fungsi senyawa alkohol yang satu dengan atom hidrogen gugus fungsi senyawa alkohol yang lain. Sementara, tidak ada ikatan hidrogen pada antar sesama senyawa gambar di bawah ini yang menunjukkan ikatan hidrogen pada senyawa etanol. Titik didih alkohol berbanding lurus dengan massa molekul relatifnya Mr. Semakin besar Mr senyawa, maka titik didih senyawa alkohol akan semakin besar pula. Adanya cabang pada alkohol dapat menurunkan titik didihnya. Hal ini disebabkan karena cabang akan menghalangi terbentuknya ikatan hidrogen antar senyawa alkohol. Titik didih alkohol rantai lurus lebih tinggi dibandingkan alkohol yang bercabang, walaupun Mr senyawa titik didih n-pentanol yang merupakan alkohol rantai lurus = 138 degC. Sedangkan titik didih 2-metil-1-butanol yang memiliki satu cabang lebih rendah 129 degC. Padal kedua senyawa ini saling berisomer rumus molekulnya sama = Mr-nya sama. Keasaman AlkoholAlkohol bersifat asam lemah. Oleh sebab itulah alkohol dapat bereaksi dengan logam reaktif seperti natrium Na. Alkohol dapat dibedakan dengan eter isomernya dengan cara mereaksikan kedua senyawa dengan logam Na. Alkohol bereaksi dengan Na menghasilkan menghasilkan natrium alkanolat. Sementara eter tidak bereaksi dengan asam dari alkohol disebabkan karena gugus - OH dari senyawa tersebut bersifat polar. Adanya perbedaan keelktronegatifan antara O dan H membuat atom H dari gugus hidroksil ini mudah lepas. Oleh sebab itulah, alkohol juga dapat bertindak sebagai asam Bronsted - Lowry donor proton/H+.Kita tahu, berdasarkan posisi gugus - OH, alkohol dibedakan menjadi tiga jenis yaitu alkohol primer, sekunder dan tersier. Urutan keasaman alkohol primer, sekunder dan tersier adalah menurun. alkohol primer adalah yang paling keasaman alkohol primer, sekunder dan tersieralkohol primer > alkohol sekunder > alkohol tersierKelarutan Alkohol Dalam AirAlkohol larut di dalam air disebabkan karena gugus - OHnya bersifat polar. Atom oksigen yang lebih elektronegatif dapat membentuk ikatan dengan atom hidrogen dari air. Karena merupakan senyawa turunan alkana, pada alkohol terdapat rantai karbon yang bersifat non polar. Panjang dari rantai karbon alkohol ini juga menentukan kelarutannya di dalam air. Semakin panjang rantai karbon alkohol, maka kelarutannya di dalam air menurun. Namun, dibandingkan alkana padanannya, alkohol jauh lebih larut di dalam dan etanol merupakan alkohol yang paling mudah larut di dalam air. Sedangkan, alkohol dengan rantai karbon lebih dari 7, tidak larut di dalam kelarutan alkohol primer, sekunder dan tersier adalah = alkohol primer Natrium alkoksida + H2Eter + Na ==> tidak bereaksiAlkohol bereaksi dengan logam Na menghasilkan senyawa garam natrium alkoksida yang larut di di dalam larutan dan gas hidrogen. Reaksi alkohol dengan logam Na mirip seperti reaksi air dengan logam Na. Hanya saja reaksi yang terjadi sedikit lebih adalah persamaan umum untuk reaksi alkohol dengan logam natrium2R - OH + 2Na ==> 2NaOR + H2Dibawah ini terdapat beberapa contoh reaksisenyawa alkohol dengan logam natriumReaksi metanol dengan logam Na2CH3OH + 2Na ==> 2CH3ONa + H2 Natrium MetoksidaReaksi etanol dengan logam Na2CH3CH2OH + 2Na ==> 2CH3CH2ONa + H2 Natrium EtoksidaReaksi etanol dengan logam Na2CH3CH2CH2OH + 2Na ==> 2CH3CH2CH2ONa + H2 Natrium PropoksidaGaram natrium alkoksida yang dihasilkan oleh reaksi antara logam Na dan alkohol dapat dipisahkan dengan metode penguapan menghasilkan kristal berwarna putih. Reaksi Esterifikasi AlkoholReaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dan air dari alkohol dan asam karboksilat. Persamaan umum untuk reaksi esterifikasi alkohol adalahR - OH + R' - COOH R'COOR + H2OAlkohol Ester AirR pada reaksi diatas adalah alkil, boleh sama atau berbeda. Esterifikasi adalaj jenis reaksi dimana atom hidrogen dari gugus fungsi karboksil - COOH di ganti oleh gugus alkil dari alkohol. Reaksi esterifikasi alkohol berlangsung secara reversibel. Jika ester yang dihasilkan di reaksikan dengan air dihidrolisis, maka akan terbentuk kembali alkohol dan asam esterifikasi alkohol dan asam karboksilat biasanya dilakukan dengan bantuan pemanasan dan katalis seperti asam sulfat contoh, berikut adalah reaksi antara asam asetat dan etanolCH3COOH + CH3CH2OH CH3COOCH2CH3 + H2OAs. asetat Etanol Etil Etanoat Jadi, produk reaksi antara asam asetat dan etanol adalah ester dengan nama etil etanoat. Ingat ya, pada reaksi esterifikasi, atom H dari gugus - COOH asam karboksilat yang di ganti dengan alkil dari alkohol, bukan sebaliknya. Jadi, kamu harus hati=hati di bagian adalah 5 contoh reaksi esterifikasi senyawa alkohol lainnyaReaksi metanol dan asam metanoat menghasilkan metil metanoatCH3OH + HCOOH HCOOCH3 + H2OReaksi asam asetat dan metanol menghasilkan metil etanoatCH3COOH + CH3OH CH3COOCH3 + H2OReaksi asetat dan propnanol menghasilkan propil etanoatCH3COOH + CH3CH2CH2OH CH3COOCH2CH2CH3Reaksi etanol dengan asam metanoat menghasilkan etil etanoatCH3CH2OH + HCOOH HCOOCH2CH3Reaksi 2-propanol dengan asam asetat menghasilkan isopropil propanoatCH3CHCH3 + CH3COOH CH3CH2COOCH - CH3 OH CH3 Reaksi Oksidasi AlkoholReaksi oksidasi alkohol adalah jenis reaksi yang mengubah gugus fungsi - OH pada alkohol menjadi gugus fungsi lain seperti - CHO aldehid, - CO - keton atau - COOH asam karboksilat.Jadi, oksidasi alkohol dapat menghasilkan tiga jenis produk, tergantung pada jenis alkohol yang dioksidasi dan zat pengoksidasinya. Kalian tentu sudah mengetahui bahwa berdasarkan posisi gugus - OH, alkohol dibedakan menjadi tiga jenis yaituAlkohol primerAlkohol sekunderAlkohol tersierReaksi Oksidasi Alkohol PrimerAlkohol primer adalah alkohol yang gugus - OHnya terikat pada atom C primer. Reaksi oksidasi alkohol primer dapat menghasilkan aldehid atau asam karboksilat. Produk yang dibentuk tergantung pada jenis zat pengoksidasinya apakah zat tersebut pengoksidasi kuat atau bukan.Jika alkohol primer dioksidasi oleh zat-zat pengoksidasi seperti ion dikromat Cr2O7^2-, maka produk yang dihasilkan adalah aldehid,ContohTentukanlah produk oksidasi etanol dengan K2Cr2O7!PembahasanEtanol adalah alkohol primer dengan struktur CH3CH2 - OH. Karena zat pengoksidasi yang digunakan adalah K2Cr2O7 mengandung ion dikromat, maka produk oksidasi etanilnya adalah reaksi oksidasi etanol menjadi aldehid H O K2Cr2O7 CH3 - CH - O - H =======> CH3 - CH Etanol EtanalProduk oksidasi etanol dengan K2Cr2O7 adalah etanal/ alkohol primer dioksidasi oleh zat pengoksidasi yang lebih kuat seperti KMnO4, maka produk yang dihasilkan adalah asam karboksilat. Sebagai contoh, mari kita lihat produk oksidasi etanol oleh KMnO4 berikut H O KMnO4 CH3 - CH - O - H =======> CH3 - C- OH Etanol Asam Etanoat/AsetatProduk oksidasi alkohol dengan KMnO4 adalah asam asetat/asam Oksidasi Alkohol SekunderAlkohol sekunder adalah alkohol yang gugus - OHnya terikat pada atom C sekunder. Contoh alkohol sekunder adalah 2 propanol yang memiliki struktur sebagai berikutCH3 - CH - CH3 OHProduk oksidasi alkohol sekunder hanya menghasilkan satu jenis senyawa yaitu keton. Pada oksidasi alkohol sekunder, kita tidak perlu memusingkan jenis zat senyawa dengan struktur seperti di bawah oksidasi senyawa diatas adalah........?PembahasanSenyawa diatas adalah 2-propanol dan tergolong sebagai alkohol sekunder. Produk oksidasi alkohol sekunder adalah keton. Jadi, kita tinggal mengganti gugus - OH alkohol menjadi gugus - CO - reaksi oksidasi 2-propanol menjadi keton adalah sebagai berikut. [O]CH3 - CH - CH3 =======> CH3 - C - CH3 OH O 2-propanol 2-propnonNah, mudah bukan!Reaksi Oksidasi Alkohol TersierAlkohol tersier adalah alkohol yang gugus - OHnya terikat pada atom C tersier. Alkohol tersier tidak bisa dioksidasi. Jadi, tidak ada produk yang dihasilkan dari reaksi oksidasi alkohol oksidasi isobutanol adalah?PembahasanIsobutanol atau 2-metil-2-propanol adalah contoh alkohol tersier dengan struktur sebagai berikut. OH CH3 - C - CH3 CH3Oksidasi isobutanol tidak akan menghasilkan produk apapun. OH [O]CH3 - C - CH3 ======> tidak bereaksi CH3 Reaksi Dehidrasi Alkohol Dengan Asam Sulfat Reaksi dehidrasi adalah reaksi penarikan molekul air dari suatu senyawa. Apabila alkohol dipanaskan dengan larutan asam kuat akan terjadi reaksi dehidrasi menghasilkan produk berupa alkena dan air. Aam sulfat berfungsi sebagai zat pengoksidasi pada reaksi dehidrasi alkohol karena asam sulfat adalah zat pengoksidasi yang kuat. Contoh reaksi Reaksi dehidrasi propanol dengan asam sulfat H2SO4 CH3-CH2-CH2OH =====> CH3 - CH = CH2 + H2O Propanol 1-propenaReaksi dehidrasi butanol H2SO4CH3CH2CH2CH2OH ======> CH3 - CH2 - CH2 = CH2 + H2OButanol 1-butenaPada reaksi dehidrasi alkohol diatas, gugus - OH berada di ujung rantai sehingga sehingga sangat mudah menentukan produk alkena yang jika alkohol yang di dehidrasi adalah alkohol sekunder atau tersier, maka produk yang dibentuk adalah campuran dari dua macam senyawa contoh, apa produk dari reaksi dehidrasi 2-butanol dengan asam sulfat?2-butanol adalah alkohol sekunder dengan struktur seperti di bawah β CH2 β CH β CH3 OHJika 2-butanol didehidrasi, akan ada dua kemungkinan produk alkena yang tersebut. Perhatikan reaksi di bawah 1Ch3 β CH2 β CH β CH3 ====> CH3 β CH = CH β CH3 + H2O 2-butena OHProduk 2Ch3 β CH2 β CH β CH3 ====> CH3 β CH2 β CH = CH2 + H2O 1-butena OHJadi, produk dehidrasi untuk 2-buatnol adalah campuran dari senyawa alkena 2-butena dan 1-butena. Reaksi Alkohol Dengan Hidrogen Halida HX Reaksi antara alkohol dan hidrogen halida menghasilkan haloalkana dan air. Reaksi umum R - OH + HX ==> R - X + H2O Dengan X = F, Cl, Br dan I Pembuatan Alkohol Hidrasi alkena dengan katalis asam Hidrasi adalah kebalikan dari dehidrasi dimana pada reaksi hidrasi, kita reaksikan suatu senyawa dengan air. Jika alkena dihidrasi dalam suasana asam, maka akan terbentuk senyawa alkohol yang ini adalah reaksi pembuatan etanol dari etena. asam CH2 = CH2 + H2O ==> CH3CH2OH Mereaksikan CH4 dengan H2O dan gas H2 menghasilkan metanol. Proses yang terjadi adalah sebagai berikut. Ni CH4 + H2O ==> CO + 3H2 900 Cr2O3 + Zn CO + 2H2O ==========> CH3OH 400 Fermentasi karbohidrat dengan ragi Ini merupakan reaksi pembuatan tapai yang kita kenal. Singkong yang mengandung karbohidrat akan difermentasi dengan ragi dalam waktu tertentu untuk menghasilkan etanol. Ragi C6H12O6 ====> 2C2H5OH + 2CO2 Melalui pereaksi Grignard Pereaksi Grignard adalah zat R-MgX. Jika direaksikan dengan Formaldehid akan menghasilkan alkohol primer sedangkan jika direaksikan dengan aldehid lain, akan menghasilkan alkohol sekunder. H H R MgX + H-CHO ==> R-C-O-MgX ==> R-C-OH H H R R R MgX + R-CHO ==> R-C-O-MgX ==> R-C-OH H H Kegunaan Alkohol Berikut adalah beberapa kegunaan senyawa alkohol yang paling penting dalam kehidupan 1. Sebagai pelarut 2. Bahan baku formaldehid 3. Campuran bahan bakar bensin 4. Sebagai bahan bakar. Jika metanol dibakar, akan menghasilkan CO2 dan uap air. 5. Sebagai bahan aditif bagan bakar petrol. Etanol 1. Sebagai pembersih luka dan antiseptik 2. Sebagai spirit dalam industri minuman keras. 3. Sebagai bahan bakar. Etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar langsung atau campuran bahan bakar bensin. 4. Sebagai pelarut yang relatif aman dalam melarutkan beberapa senyawa organik. Etilen Glikol Digunakan sebagai zat anti beku pada radiator mobil, bahan baku serat sintetis seperti dakron, bahan pelunak dan pelembut. Gliserol Digunakan sebagai pelembab dan pelembut pada lotion dan berbagai kosmetik. Pelembut pada tembakau dan obat obatan. Selain itu juga digunakan sebagai bahan pembuat nitrogliserin yang dimanfaatkan untuk bahan sekian penjelasan lengkap mengenai sifat fisika dan kimia, pembuatan dan kegunaan senyawa alkohol yang dapat saya berikan pada artikel kali ini. Semoga penjelasan diatas dapat membantu kamu memahami senyawa turunan alkana ini.
Eter adalah senyawa kimia yang gugus fungsinya ditandai dengan memiliki dua rantai karbon yang dihubungkan melalui atom oksigen RO-R , di mana R adalah gugus alkil yang terkait dengan oksigen. Sifat fisik dan struktural Secara struktural eter dapat dianggap sebagai turunan dari air atau alkohol, di mana satu atau lebih hidrogen telah ditukar dengan rantai karbonat. Struktur sudut eter dapat dipahami jika kita memperhitungkan hibridisasi sp ^ 3 untuk oksigen, yang memiliki dua pasangan elektron yang tidak digunakan bersama. Ia tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dengan dirinya sendiri, titik didih dan titik lelehnya jauh lebih rendah daripada alkohol terkait. Oksigen elektronegatif memberikan eter momen dipol sedikit , dan titik didihnya umumnya, meskipun serupa, lebih tinggi daripada alkana yang yang ada antara ikatan karbon-hidrogen-karbon tidak khas 180ΒΊ, sehingga momen dipol yang ada pada masing-masing ikatan CO tidak dibatalkan, yang akibatnya menyebabkan eter memiliki momen dipol yang dapat kita sebut eter siklik, mereka berperilaku seolah-olah mereka asiklik karena sifat kimia dari gugus fungsi yang bersangkutan persis sama, terlepas dari apakah itu rantai terbuka atau cincin. Eter siklik yang paling umum, seperti tetrahidrofuran atau dioksan, digunakan secara teratur sebagai pelarut , karena mereka inert, meskipun benar bahwa mereka dapat pecah ketika diperlakukan dengan asam yang sangat eter siklik, satu-satunya yang berperilaku berbeda adalah senyawa siklik yang terdiri dari tiga anggota, yaitu yang disebut epoksida . Bagi mereka, ketegangan yang dimiliki cincin memberi mereka reaktivitas kimia yang agak khusus, dan mungkin fakta inilah yang membuat mereka sangat berguna dalam hal sintesis kimia. Eter sedikit larut dalam air dan kurang berwarna. Mereka memiliki aroma yang menyenangkan seperti yang terjadi pada ester. Eter terkecil ditemukan dalam kondisi normal dalam wujud gas, dan terberat dalam wujud padat. Sifat kimia Eter umumnya memiliki reaktivitas kimia yang sangat kecil, hal ini disebabkan karena sulitnya memutuskan ikatan karbon-oksigen CO. Itulah mengapa mereka sangat sering digunakan sebagai pelarut tipe inert dalam reaksi kimia organik. Eter tidak memiliki hidrogen aktif seperti senyawa lain alkohol atau asam dapat hadir. Karena itu, eter bersifat inert terhadap senyawa logam seperti unsur golongan pertama tabel periodik atau lainnya seperti litium. Mereka membutuhkan panas untuk dapat terurai, hanya dengan demikian dapat bereaksi dengan beberapa ketika mereka terkena udara, mengalami oksidasi lambat, kapur menimbulkan peroksida cukup tidak stabil dan sangat sedikit mudah menguap. Peroksida ini berbahaya ketika kita melanjutkan untuk menyuling eter, karena mereka cenderung terkonsentrasi pada residu distilasi, dan dapat menghasilkan ledakan. Untuk menghindari efek yang tidak diinginkan ini, eter harus diawetkan dengan benang natrium, atau cukup dengan menambahkan sedikit zat pereduksi, seperti LiAlH4, sebelum memulai distilasi.
Sifat Kimia Eter Studyhelp from Apa Itu Dietil Eter? Dietil eter atau ethoxyethane adalah senyawa organik dengan rumus kimia C4H10O. Senyawa ini merupakan cairan tak berwarna, tidak berbau, dan mudah terbakar. Dietil eter sering digunakan sebagai pelarut dalam industri, laboratorium, dan juga sebagai bahan campuran dalam bahan bakar. Sifat Fisika Dietil Eter Dietil eter memiliki titik leleh -116,3 derajat Celsius dan titik didih 34,6 derajat Celsius. Senyawa ini bersifat nonpolar dan memiliki kepadatan 0,713 g/cmΒ³ pada suhu 20 derajat Celsius. Dietil eter juga mudah menguap dan memiliki tensi permukaan yang rendah. Dietil eter bersifat tidak reaktif secara kimia dan stabil dalam keadaan normal. Namun, senyawa ini mudah teroksidasi oleh udara dan dapat membentuk peroksida yang sangat mudah terbakar. Oleh karena itu, penyimpanan dan penggunaan dietil eter harus dilakukan dengan hati-hati dan terhindar dari paparan udara. Reaksi Dietil Eter dengan Asam Dalam reaksi dengan asam, dietil eter akan membentuk senyawa ester dan alkohol. Reaksi ini dapat digunakan dalam sintesis senyawa organik dan juga dalam industri farmasi. Reaksi Dietil Eter dengan Logam Dietil eter tidak bereaksi dengan logam secara langsung. Namun, senyawa ini dapat digunakan sebagai pelarut dalam reaksi kimia dengan logam. Keamanan dalam Penggunaan Dietil Eter Dietil eter bersifat mudah terbakar dan dapat membentuk campuran yang mudah terbakar dengan udara. Oleh karena itu, penggunaan senyawa ini harus dilakukan dengan hati-hati dan terhindar dari sumber api. Selain itu, dietil eter dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan. Penggunaan alat pelindung diri seperti masker dan kacamata harus dilakukan saat menggunakan senyawa ini. Kesimpulan Dietil eter adalah senyawa organik yang sering digunakan sebagai pelarut dalam industri dan laboratorium. Senyawa ini memiliki sifat fisika yang khas seperti titik didih dan titik leleh yang rendah serta sifat kimia yang stabil. Namun, penggunaan senyawa ini harus dilakukan dengan hati-hati dan terhindar dari paparan udara dan sumber api.
Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Sifat-sifat dan Pembuatan Eter. Pertama kita bahas tentang sifat-sifat senyawa eter. Pada suhu kamar metal eter berwujud gas, sedangkan eter sederhana lainnya berupa zat cair yang mudah menguap. Titik didih dan titik cair eter jauh lebih rendah dibandingkan dengan alkohol yang sesuai. Hal itu disebabkan tidak adanya ikatan hidrogen dalam eter, sedangkan akohol mempunyai ikatan hidrogen. Kelarutan eter dalam air jauh lebih kecil daripada kelarutan alkohol, sehingga umumnya eter tidak bercampur dengan air. Selain sifat fisik, eter juga mempunyai sifat kimia, yaitu 1. eter kurang reaktif dibandingkan alkohol, kecuali dalam hal pembakaran; 2. eter tidak bereaksi dengan logam natrium logam aktif, sehingga sifat ini dapat membedakan eter dengan alkohol; 3. eter bereaksi dengan PCl$_5$ tetapi tidak membebaskan HCl, sehingga sifat ini dapat pula digunakan untuk membedakan eter dengan alkohol. R - O - R' + PCl$_5 \, \rightarrow \, $ R' - Cl + POCl$_3$ 4. eter dapat mengalami reaksi subtitusi dengan HI yang akan membentuk alkil iodide/iodo-alkana dan alkohol. Namun bils penambahan HI berlebih R'OH yang terbentuk akan akan bereaksi lebih lanjut menghasilkan RI iodo-alkana atau alkil iodida R - O - R' + HI $ \rightarrow $ RI + R'OH R' - OH + HI $ \rightarrow $ R' - I + H$_2$O Eter dapat dibuat dengan jalan mereaksikan alkohol primer dengan asam sulfat H$_2$SO$_4$ pada suhu 140 $6\circ$C. Eter juga bisa dibuat melalui sintesis Williamson yaitu dengan mereaksikan senyawa alkil halida dengan Natrium alkoholat. Serta dengan mereaksikan antara halogen alkana dengan perak oksida. 2 R - X + Ag$_2$O $ \rightarrow $ R - O - R' + 2AgX Demikian pembahasan materi Sifat-sifat dan Pembuatan Eter. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan senyawa eter yaitu keisomeran dan kegunaan senyawa eter.
sifat fisika dan kimia eter