KotakP3K harus terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dipindah/diangkat dari tempatnya jika ada kecelakaan dan diberi label. Kotak P3K ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau, diberi tanda arah yang jelas serta cukup cahaya. Penempatan dan jumlah minimum kotak P3K disesuaikan dengan jenis tempat kerja dan jumlah pekerja/buruh. PENTINGJSO DALAM PEKERJAAN. Memahami Pentingnya menggunakan JSA (Job Safety Anaysis) K3 adalah suatu kondisi pada pekerja dengan tingkat keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang setinggi-tingginya, jauh dari Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja. Agar seorang pekerja tidak mengalami PAK dan kecelakaan kerja, maka perlu Namundisini kami kemukakan contoh beberapa prinsip ergoni sebagai pengangan: Sikap tubuh dalam bekerja sangat Training Pelatihan dan Sertifikasi Ahli K3 Listrik di Kutacane Ahli K3 Listrik di Kutacane merupakan program yang mampu memberikan peran optimal dalam mengendalikan resiko kecelakaan kerja. 4 Kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan untuk suatu mata pelajaran maupun kompetensi dalam mata pelajaran tertentu harus dimiliki oleh peserta didik disebut . A. Kompetensi Dasar B. Standar Kompetensi C. Indikator D. Kompetensi Lulusan E. Kecakapan Hidup 5. Berikut ini adalah prinsip-prinsip dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Demikebaikan bersama, petugas P3K harus perhatikan prinsip dasar dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan, yaitu : 1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Saat terjadi kecelakaan kerja biasanya timbul situasi panik. Sebagai petugas P3K usahakan tetap tenang dan lihatlah situasi dengan cermat sehingga Anda tidak menjadi 33 Dalam setiap pembelajaran , Pak Candra selalu mengadakan penilaian untuk melihat daya serap siswa terhadap materi yang telah diberikan Dalam setiap pembelajaran , a. sistematis b. beracuan kriteria c. terpadu d. sistematis e. akuntabel Jawaban C 34. Pada awal semsster Pak Budi sebagai guru IPA selalu menjelaskan penilaian yang akan nYznRbq. Pengertian P3K Istilah P3K merupakan kependekan dari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, merupakan standar nasional mengenai tindakan sebelum penanganan medis yang diakui oleh dunia internasional. P3K adalah Tindakan awal yang diberikan pada korban cedera atau penyakit mendadak,yang dilakukan sebelum korban tersebut mendapatkan pertolongan medis. Pertolongan pertama ini harus segera diberikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak, dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan. Tujuan P3K Tidakan P3K ini bertujuan untuk Menjaga agar penderita tetap bertahan hidup Menjaga agar kondisi penderita tidak bertambah parah Mempercepat penyembuhan. Peralatan P3K Peralatan dasar yang dibutuhkan diantaranya adalah Kasa steril terbungkus Perban lebar 5 cm Perban lebar 7,5 cm Plester lebar 1,25 cm Plester cepat Kapas 25 gram Perban segitiga/mettela Gunting Peniti Sarung tangan sekali pakai Masker Povidon Iodin 60 ml Alkohol 70% Buku panduan P3K umum Buku Catatan Daftar isi kotak Bidai Dasar-dasar Tindakan P3K Hal-hal berikut adalah tindakan dasar pada penanganan P3K Jangan panik, segera meminta bantuan. Perhatikan jalan nafas dan pernafasan korban Periksa denyut nadi dan hentikan perdarahan Perhatikan tanda-tanda syok Jangan memindahkan korban secara terburu-buru Jenis-jenis Kasus pada P3K Pingsan Pendarahan Syok Cedera Jaringan Lunak atau Luka Kemasukan benda asing di mata Keracunan Gas Cedera Alat Gerak Resusitasi jantung dan paru RJP Berikut adalah penjelasan pengertian dan penanganan sesuai dengan jenis-jenis Kasus pada P3K secara mendetail Pingsan Penanganan korban pingsan bisa dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut Baringkan penderita dengan posisi kepala berada lebih rendah dari posisi kaki. Pastikan saluran pernapasannya bebas dan pernapasan normal, berikan cairan perangsang seperti cologne diatas hidungnya. Longgarkan pakaian yang membuat badan tertekan, seperti sabuk, sepatu, pakaian atau kaos kaki. Bila korban sudah sadar, berilah minuman hangat atau air gula. Jika dalam waktu 10 menit belum juga sadar, panggil ambulans atau bawa penderita ke rumah sakit secepat Pendarahan Perdarahan bisa terjadi sebagai akibat dari rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh trauma atau penyakit. Klasifikasi sumber perdarahan atau golongan perdarahan Perdarahan Arteri Perdarahan Vena Perdarahan Tepi Jenis Perdarahan Ada 2 jenis pendarahan yaitu Perdarahan Luar, adalah perdarahan yang tampak atau terlihat jelas keluar dan berasal dari luka yang terbuka. Perdarahan Dalam, biasanya tidak terlihat dan kulit tampak rusak, kadang-kadang terlihat dibawah permukaan Kulit berupa memar. Penanganan Perdarahan Perdarahan yang parah harus segera dihentikan, dalam kasus ini kesampingkan dulu kondisi kebersihannya karena tindakan cepat adalah mutlak diperlukan. Berikut tahapannya Baringkan korban untuk mencegahjatuh pingsan, naikkan bagian yang terluka. Tekanlah luka dengan kain bersih, tekan terus selama 10 menit. Letakkan kain bersih atau kassa pada luka, kemudian balut luka dengan erat dan jangan biarkan luka menganga terbuka tanpa penanganan. Tambahkan pembalut baru di atas yang lama, bila pendarahan belum juga terhenti ulangi Lakukan tindakan pencegahan shock bila perlu. Minta pertolongan dokter dan ambulan secepatnya. Perdarahan di kulit kepala Kepala memiliki sangat banyak pembuluh darah, sehingga jika terjadi luka maka darah yang keluar akan terlihat lebih banyak. Luka pada kepala mungkin juga merupakan sebagian cidera yang lebih berat, misalnya pada tulang tengkorak. Tindakan yang disarankan bisa dilakukan pada kasus ini Tekan langsung luka dengan perban atau kain bersih Balut daerah luka, bila masih berdarah tambah balutannya Korban yang sadar dibaringkan dengan kepala dan bahu ditinggikan Bawa ke rumah sakit Pendarahan Dalam Jika ada pendarahan dalam kepala atau di curigai ada pendarahan dalam kepala, maka lakukan tahapan tindakan berikut Baringkan dan istirahatkan korban Buka jalan nafas dan pertahankan Perawatan syok atau mengenali adanya tanda-tanda syok Observasi pernafasan dan denyut nadi Jangan memberikan makan dan minum Rawat cidera lainya jika ada Rujuk keklinik Syok Pengertian Syok adalah kondisi yang terjadi dimana Sistem peredaran darah atau Sirkulasi darah gagal mengirimkan darah yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi ke organ vital didalam tubuh. Penyebab terjadinya Syok antara lain adalah Kegagalan jantung dalam memompa darah Terjadi kehilangan darah dalam jumlah besar Pelebaran pembuluh darah yang luas Kekurangan cairan tubuh Tanda-tanda terjadi syok adalah Pernafasan cepat dan dangkal Nadi Cepat dan lemah Kulit Pucat,dingin & lembab Wajah Pucat, sianosis pada bibir, lidah dan cuping telinga Mata Pandangan hampa, pupil melebar Gejala terjadinya syok adalah Mual & mungkin muntah Haus Lemah Pusing Gelisah Penanganan syok Periksa pernapasannya, bila tidak bernapas maka lakukan resusitasi Periksa apakah tenggorokannya tersumbat dengan cara buka mulutnya, tarik rahangnya dan kebelakangkan kepalanya. Lalu atur tubuhnya dengan posisi sebelah sisi kepalanya lebih rendah letaknya. Hentikan perdarahan Periksa kemungkinan adanya keretakan tulang atau patah tulang Baringkan penderita dalam posisi yang aman, jangan mencoba memberi minum penderita yang tidak sadarkan diri. Rujuk keklinik atau rumah sakit Cedera Jaringan Lunak atau Luka Adalah cedera yang melibatkan jaringan kulit,otot, saraf atau pembuluh darah sebagai akibat dari suatu trauma. Klasifikasi luka Ada 2 klasifikasi dari luka yaitu Luka Terbuka Luka Tertutup Jenis luka terbuka ada 5 yaitu Luka Lecet Luka sayat Luka Robek Luka Tusuk Luka potong Amputasi Tata cara penanganan bagi korban luka adalah Untuk mengurangi resiko infeksi, cucilah tangan sebersih mungkin sebelum merawat luka korban. Bersihkan bagian luka dan sekitar dengan air bersih atau mineral atau air mengalir. Untuk menghindari kontaminasi, arah pencucian luka harus menjauhi luka dan bukan ke arah luka. Tutuplah luka dengan kassa steril atau kain bersih dan berilah plester. Tata cara penanganan bagi korban Luka Bakar Perhatikan keadaan umum korban Lakukan pendinginan, dengan cara melalui tahapan nomer 3 hingga 5 berikut Membuka pakaian korban, lalu merendamnya dalam air dengan temperatur sekitar 20- 30°C atau air mengalir selama 20 – 30 menit. Untuk bagian wajah dilakukan kompres saja. Bila disebabkan oleh zat kimia, gunakan cairan NaCl atau Revanol untuk mengkompres luka. Pendinginan ini tidak akan berguna lagi untuk luka bakar yang sudah terjadi lebih dari 1 jam. Mencegah infeksi, dengan cara melalui tahapan nomer 7 hingga 9 berikut Luka ditutup dengan perban atau kain bersih yang kering dan tak dapat melekat pada luka. Penderita dikerudungi kain bersih apabila luka didaerah muka. Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, minyak, kecap, atau minyak tanah. Kemasukan benda asing di mata Penangan P3K pada korban kemasukan benda asing di mata, dilakukan melalui langkah-langkah sebagaimana berikut Mencegah korban untuk menggosok-gosok matanya. Arahkan korban agar duduk ditempat yang terang. Bila benda asing berada di bola mata bagian yang putih, cobalah ambil benda asing menggunakan kassa yang basah, namun bila tidak berhasil jangan diulangi tetapi bawa segera ke klinik atau dokter. Bila benda asing berada di bola mata yang hitam atau iris mata, langsung tutup mata dengan kassa dan bawa korban ke klinik atau dokter. Cara mengeluarkan benda asing yang berada di kelopak mata bawah Tarik- kelopak mata perlahan-lahan ke bawah dengan dua jari Penderita menatap ke depan Cara mengeluarkan benda asing yang berada di kelopak mata atas Tarik kelopak mata perlahan-lahan ke atas dengan ibu jari penderita menatap ke bawah Penanganan Trauma Mata Karena Bahan Kimia Bahan kimia digolongkan menjadi 2 sifat yaitu asam dan basa. Sifat asam maupun basa adalah sama berbahayanya, namun basa lebih merusak, korban biasanya akan merasa sangat kesakitan. Contoh bahan-bahan bersifat asam, misalnya Asam Acetat, Acetil Anhidirid, Asam Laktat, Asam Nitrat, Asam Fosfat, dan lainnya. Contoh bahan-bahan bersifat basa, misalnya Natrium Hidroksida, Amoniak, Kalium Hidroksida. Tata cara penanganannya adalah Lakukan irigasi mata atau pencucian mata dengan air yang ada atau larutan garam fisiologis NaCl 0,9% pada mata yang terkena sekurang-kurangnya 15 menit. Secepatnya di bawa ke Dokter. Keracunan Gas Di antara berbagai gas beracun yang terpenting dan yang sering terdapat di area produksi perusahaan manufaktur adalah gas CO dan CO2. Gas CO Karbon Monoksida Setiap pembakaran sesungguhnya cenderung menghasilkan gas ini, contohnya Gas buang kendaraan bermotor, asap kebakaran, dll. Akibat Sakit kepala, mual, muntah, sesak nafas, kulit kebiruan, dan gangguan kesadaran atau dengan cepat dapat menyebabkan tidak sadar. Gas CO2 Karbon Dioksida Gas CO2 dalam kadar tinggi dapat mengganggu kesehatan. Gas CO2 cenderung menumpuk dalam jumlah yang berbahaya dalam ruang tertutup, contohnya tambang galian, sumur dan ruang kedap udara tangki bawah tanah Akibat Sesak nafas, sakit kepala, pusing dengan cepat dapat menyebabkan tidak sadar. Penanganan terhadap korban Keracunan Gas adalah Keluarkan korban dari tempat yang berbahaya dan dibawa ke tempat berudara segar Jika korban tidak sadar, periksa bagian pernafasan, nadi, kemudian baringkan korban dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki. Segera bawa ke RS Tujuannya adalah memulihkan pernafasan dan memperoleh perawatan medis dengan segera. Jangan coba-coba memasuki ruangan dengan asap atau gas tanpa alat pengaman yang baik dan tanpa mengetahui jalan keluar yang cepat. Cedera Alat Gerak Secara umum cedera pada alat gerak dapat berupa Patah tulang Cedera sendi atau dislokasi Terkilir otot atau Strain Terkilir sendi atau Sprain Patah Tulang Adalah terputusnya jaringan tulang, baik seluruhnya atau hanya sebagian saja. Penyebabnya adalah terjadinya gaya yang melampaui batas elastisitas jaringan tulang sehingga jaringan tulang rusak. Cedera dapat terjadi karena berbagai gaya yang menimbulkannya seperti Gaya langsung Gaya tidak langsung Gaya puntir Tanda Dan Gejala Terjadi perubahan bentuk Daerah yang patah nyeri & kaku saat ditekan Bengkak disertai memar Terjadi gangguan fungsi gerak Terdengar suara berderik Mungkin terlihat bagian yang patah Jenis Patah Tulang Patah Tulang tertutup Patah Tulang terbuka Penanganan terhadap korban Katakan agar korban jangan banyak bergerak Hentikan perdarahan, jaga lapangnya jalan nafas Rawat luka tanpa membuat bagian yang patah ikut bergerak Pasang bidai atau spalk Bila tidak ada bidai, untuk sementara anggota gerak yang patah dibebat atau diikatkan keanggota gerak yang sehat atau tidak patah. Untuk patah tulang belakang, korban dibaringkan diatas permukaan yang keras. Kemudian berikan bantalan dibawah pinggangnya. Penanganan patah tulang lengan atas Letakkan lengan bawah di dada, telapak tangan menghadap keluar Pasang bidai Ikat diatas dan dibawah tulang yg patah Lengan bawah digendong Jika siku patah, tangan jangan dilipat, bidai lurus ke bawah Rujuk ke fasilitas kesehatan. Patah tulang lengan bawah Letakkan lengan pada dada Pasang bidai dari siku ke tangan Ikat di atas & dibawah tulang yg patah Lengan di gendong Rujuk ke fasilitas kesehatan. Patah tulang tungkai kaki dan paha Sejajarkan kedua tungkai kaki, lalu disatukan. Selipkan bantalan lunak diantara kedua belah kaki. Balut dalam bentuk angka delapan melingkari kedua kaki. Balut pada kedua lutut dan pahanya. Balut tepat dibagian bawah bagian yang patah. Bawa ke klinik atau pelayanan kesehatan terdekat. Penanganan dislokasi atau Terkilir Letakkan penderita dalam posisi yang nyaman, lalu istirahatkan bagian yang cedera. Posisikan daerah yang cedera lebih tinggi. Beri kompres dingin maksimum selama 30 menit, ulangi setiap jam bila perlu. Balut, tekan dan tetap tinggikan. Bila ragu, rawat sebagai patah tulang. Rujuk ke fasilitas kesehatan. Pembidaian Pengertian pembidaian adalah upaya untuk menstabilkan dan mengistirahatkan atau imobilisasi bagian yang cedera. Tujuan Mencegah pergerakan Mengurangi terjadinya cedera baru Mengistirahatkan anggota yang patah mengurangi rasa nyeri Mempercepat penyembuhan Macam-macam bidai Bidai keras Bidai Traksi Bidai improvisasi Gendongan / belat & bebat Ketentuan umum pembidaian Membidai dengan alat atau cara apapun ada ketentuan yang berlaku pada semua pembidaian. Sedapat mungkin informasikan rencana tindakan kepada penderita Paparkan seluruh bagian yang cedera dan rawat perdarahan bila ada Selalu buka atau bebaskan pakaian pada daerah sendi sebelum membidai, buka perhiasan di daerah patah atau di bagian distal. Nilai GSS gerakan-sensasi-sirkulasi atau PSM kondisi awal Siapkan alat-alat lengkap Jangan berupaya merubah posisi bagian yang cedera, upayakan membidai dalam posisi ketika ditemukan. Jangan berusaha memasukkan bagian tulang yang patah Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah, ukur bidai pada anggota badan yang sehat Bila cedera pada sendi, bidai kedua tulang yang mengapit sendi tersebut, upayakan juga membidai sendi distalnya. Lapisi bidai dengan bahan yang lunak bila memungkinkan. Isilah bagian yang kosong antara tubuh dan bidai dengan bahan pelapis. Ikatan jangan terlalu keras dan jangan pula terlalu longgar. Jumlah ikatan harus cukup, dimulai dari sendi yang banyak bergerak kemudian sendi atas dari tulang yang patah. Setelah selesai pembidaian, dilakukan pemeriksaan gerakan-sensasi-sirkulasi GSS kembali, bandingkan dengan pemeriksaan GSS yang pertama. Jangan membidai secara berlebihan Resusitasi jantung dan paru RJP Pengenalan henti jantung Henti jantung adalah gambaran klinis dari suatu kegagalan sirkulasi yang datangnya tiba-tiba pada penderita. Kegagalan sirkulasi tersebut diketahui apabila terdapat semua tanda sebagai berikut Hilangnya kesadaran Henti napas Tidak teraba denyut nadi pembuluh darah besar misalnya denyut nadi karotis. Pucat Jika denyut nadi pada karotis tidak teraba, ini merupakan suatu tanda yang paling penting dan ini menunjukkan tidak ada detak jantung. Maka, lakukan pemijatan jantung bila penderita menunjukan tanda-tanda di atas. Cara Pemijatan Jantung Penolong di samping penderita Dengan kedua telapak tangan ditumpuk di daerah + 2 jari di atas ujung bawah tulang dada, kemudian lakukan penekanan. Penekanan dilakukan dengan kedua lengan lurus dan memakai berat badan. Tulang dada ditekan 4-5 cm ke dalam, lalu tahan setengah detik lalu lepaskan dengan cepat, posisi lengan tetap lurus dan menempel pada tulang dada. Penekanan harus cukup kuat sehingga menimbulkan denyut nadi buatan. Lakukan dengan frekuensi 60-80 kali per menit. Tiap 2 menit, lakukan pemeriksaan apakah ada denyut nadi spontan. Pupil yang mengecil dan reflek cahaya yang membaik menandakan bahwa resutasi yang dilakukan cukup efektif, resusitasi dianggap berhasil bila timbul denyut nadi spontan. Teknik evakuasi korban Adalah upaya pemindahan korban dari lokasi kejadian yang berbahaya ketempat yang lebih aman. Aturan umum evakuasi Perhatikan kondisi korban,apakah mengalami cedera atau trauma. Bila mungkin, terangkan kepada korban apa yang akan dilakukan. Jangan pindahkan korban sendirian, jika ada bantuan yang tersedia. Jika beberapa orang melakukan tinfakan, pilih 1 orang untuk menjadi komando. Angkat dan bawa korban dengan benar. Jangan abaikan keselamatan penolong sendiri juga. Aturan dalam mengangkat dan menurunkan korban Tempatkan posisi kaki senyaman mungkin, posisikan salah satu kaki kedepan guna menjaga keseimbangan. Tegakkan badan dan tekukkan lutut. Pegang korban dan pegang dengan seluruh jari tangan. Usahakan badan korban yang diangkat posisinya dekat dengan penolong. Jika kehilangan keseimbangan atau pegangan, letakan korban dan atur kembali posisinya lalu angkat. Hal-hal yang perlu diperhatikan bila membawa korban dengan tandu Tandu diperiksa dari kerusakan Korban tidak sadar yang dibawa ketempat jauh, sebaiknya selalu diikat. Satu orang penolong memberikan komando untuk setiap gerakan. Kaki korban selalu didepan kecuali pada keadaan – Korban cidera tungkai berat menuruni tangga atau turun ditempat miring – Korban Hipotermia, menuruni tangga atau turun ditempat miring – Korban dengan stroke atau kompresi otak, posisi kepala harus lebih tinggi dari kaki Cara mengangkat korban dengan tandu Langkah langkah dalam mengangkat tandu Seorang pengangkat berdiri pada keempat ujung tandu, jika ada 3 orang maka dibagi menjadi 2 orang dekat kepala, 1 pada kaki Semua pengangkat jongkok dan memegang tandu, lalu bangkit serentak dan berdiri mengikuti aba-aba. Aba-aba berikutnya, semua pengangkat melangkah dengan langkah pendek. Aba-aba berikutnya langkah berhenti,lalu jongkok dan letakan korban dengan hati-hati. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengangkat korban dengan tandu Mengangkat dan menurunkan korban tidak boleh salah, baik korban maupun anda sendiri Pengangkat harus selalu menggunakan otot paha, pinggul dan bahu dengan mengikuti peraturan berikut – Tempatkan posisi kaki pengangkat senyaman mungkin – Salah satu kaki agak kedepan, untuk menjaga keseimbangan – Tegakkan badan dan lekukan lutut pengangkat – Usahakan berat korban yang anda angkat dekat dengan pengangkat – Bila kehilangan keseimbangan, rendahkan korban dan aturlah posisi pengangkat atau pegangannya lalu angkat dengan aba-aba. Demikian artikel mengenai P3K dari jika ada masukan silahkan untuk disampaikan melalui kolom komentar. Referensi Baca artikel lain Pemahaman K3 – Keselamatan dan Kesehatan Kerja Standar ISO 45001 Health and Safety Halo, apa kabar Bapak/Ibu? Semoga Bapak/Ibu selalu dalam keadaan sehat dan semangat, ya. Bapak/Ibu pasti sudah sering mendengarkan/membaca informasi tentang status guru honorer. Guru honorer adalah guru non PNS yang mengajar di sekolah negeri dan guru swasta dengan sistem gaji per jam pelajaran. Jika ditinjau dari tingkat kesejahteraan, jelas guru honorer berbeda dengan guru PNS. Itulah mengapa seringkali muncul gejolak yang menuntut adanya kesetaraan antara guru honorer dan PNS. Untuk menengahi kondisi tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka kesempatan bagi para guru honorer agar mendapatkan perlakukan sama dengan guru PNS. Hal itu dibuktikan dengan PPPK/P3K honorer. Terlebih lagi, di tahun 2021, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan akan merekrut 1 juta guru honorer menjadi P3K. Apakah Bapak/Ibu semakin penasaran dengan P3K honorer? Pengertian P3K Honorer PPPK merupakan kepanjangan dari pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak. Sementara itu, P3K honorer adalah warga negara Indonesia dengan syarat tertentu yang diberi tugas untuk bekerja di pemerintahan berdasarkan kesepakatan kontrak dalam jangka waktu tertentu. Artinya, P3K merupakan ASN non PNS, sehingga bisa mendapatkan jabatan administratif dan jabatan fungsional di instansi pemerintahan. Jika dilihat dari besaran gaji dan tunjangan, P3K sama dengan PNS. Hanya saja, tidak akan mendapatkan dana pensiun. Syarat P3K Honorer Syarat perekrutan P3K honorer tahun 2021 belum keluar secara resmi. Namun demikian, persyaratan tahun 2019 masih bisa dijadikan rujukan. Lalu, apa saja syarat yang harus dipenuhi agar Bapak/Ibu bisa mendaftar, berdasarkan P3K tahun 2019? Memiliki usia serendah-rendahnya 20 tahun dan setinggi-tingginya 1 tahun sebelum batas usia tertentu di formasi yang dipilih. Jika saat ini Bapak/Ibu berusia lebih dari 35 tahun, tentu masih bisa mengikuti program ini. Tidak pernah dipidana penjara, di mana pidana penjara yang dimaksud adalah pidana hasil putusan pengadilan dan memiliki kekuatan hukum tetap. Tidak berstatus sebagai PNS, PPPK, TNI, Polri, atau swasta yang pernah diberhentikan secara tidak hormat. Bukan pengurus partai, baik anggota maupun pengurus. Artinya, tidak boleh terlibat dalam politik praktis. Kualifikasi pendidikan sesuai dengan yang dilamar. Dibuktikan secara sah sehat jasmani dan rohani. Cara Daftar P3K Honorer Tahapan untuk daftar P3K honorer tahun 2021 masih menunggu informasi resmi dari Badan Kepegawaian Nasional BKN. Terlebih, pada perekrutan P3K tahun 2021 ada sedikit perbedaan dari 2019. Hal yang membedakan adalah pada tahun 2019 P3K hanya bisa diikuti oleh tenaga honorer K-II. Sementara tahun 2021, P3K bisa diikuti oleh seluruh tenaga honorer. Sebagai referensi, berikut ini cara daftar P3K honorer melalui SSCASN tahun 2019. 1. Cara Daftar Akun di SSCASN Bapak/Ibu membuka portal SSCASN Bapak/Ibu memilih menu PPPK di tampilan portal SSCASN. Bapak/Ibu memilih menu registrasi. Bapak/Ibu melakukan registrasi dengan mengisi nomor peserta ujian K-11, tanggal lahir, NIK, nomor KK atau NIK Kepala Keluarga, alamat email aktif, password, pertanyaan keamanan, dan mengunggah foto berekstensi .jpg atau .jpeg berukuran minimal 120 kb dan maksimal 200 kb. Setelah data pada kolom registrasi terisi, silahkan Bapak/Ibu mencetak Kartu Informasi Akun. 2. Cara Login Untuk login, Bapak/Ibu bisa masuk ke portal/laman SSP3K menggunakan NIK dan password yang telah didaftarkan sebelumnya. Lalu, lengkapi data Bapak/Ibu sesuai cara di bawah ini. 3. Cara Melengkapi Data Sebelum melengkapi data, Bapak/Ibu harus berfoto dengan memegang Kartu Informasi Akun. Hal ini merupakan bukti bahwa Bapak/Ibu sudah mendaftarkan akun di SSP3K. Adapun langkah selanjutnya adalah sebagai berikut. Bapak/Ibu mengunggah foto yang sedang memegang Kartu Informasi Akun. Bapak/Ibu memilih formasi dan melengkapi identitas pendidikan. Bapak/Ibu harus melengkapi biodata. Bapak/Ibu harus mengunggah persyaratan berkas yang diminta, misalnya scan ijazah, transkrip, bukti akreditasi universitas, dan sebagainya. Jangan lupa untuk selalu memastikan kebenaran data yang telah diinput dan mengecek isian pada form Resume. Langkah terakhir adalah mencetak kartu pendaftaran. Setelah melakukan pendaftaran, Bapak/Ibu bisa menunggu beberapa waktu agar dokumen/berkas yang Bapak/Ibu kirimkan diverifikasi oleh tim verifikator. Jika dinyatakan lulus, instansi tempat Bapak/Ibu melamar akan menentukan proses seleksi selanjutnya, misalnya saja tes P3K honorer. Untuk pelaksanaan tes, Bapak/Ibu harus sering mengupdate informasinya di laman resmi instansi yang dilamar. Contoh Soal P3K Honorer Berikut ini merupakan tiga contoh soal P3K honorer untuk jabatan/formasi guru. Contoh Soal 1 Kriteria atau acuan atau pedoman dasar dalam menentukan pencapaian minimal hasil belajar peserta didik dinamakan…. standar kompetensi lulusan SKL standar batas minimum kelulusan ambang batas minimum lulus nilai ketuntasan minimal kriteria ketuntasan minimal Contoh Soal 2 Aspek yang berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, dan derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu objek peserta didik adalah…. afektif kognitif psikomotorik emotif sensitif Contoh Soal 3 Berikut ini adalah prinsip-prinsip dalam penyusunan RPP, kecuali…. memperhatikan perbedaan individu. mendorong partisipasi aktif peserta didik. memberikan umpan balik dan tindak lanjut. menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. keterkaitan dan keterpaduan isi dengan silabus. Itulah tiga contoh soal yang berkaitan dengan tes P3K honorer. Setiap formasi/jabatan memiliki soal yang berbeda-beda. Apakah Bapak/Ibu sudah semakin semangat untuk mengikuti perekrutan P3K di tahun 2021? Jika iya, siapkan diri Bapak/Ibu mulai sekarang. Semoga artikel ini bermanfaat dan tetap semangat. Salam Quipper! [spoiler title=SUMBER] Penulis Eka Viandari

yang termasuk prinsip dalam p3k kecuali